Thranduil: Legolas said you fought well today. He's
grown very fond of you.
Tauriel: I assure you, my Lord, Legolas thinks of me as not more than a captain of the guard.
Thranduil: Perhaps he did once. Now I'm not so sure.
Tauriel: I do not think that you would allow your son to pledge himself to a lowly Silvan elf.
Thranduil: No... You are right, I would not. Still, he cares about you. Do not give him hope where there is none.
Tauriel: I assure you, my Lord, Legolas thinks of me as not more than a captain of the guard.
Thranduil: Perhaps he did once. Now I'm not so sure.
Tauriel: I do not think that you would allow your son to pledge himself to a lowly Silvan elf.
Thranduil: No... You are right, I would not. Still, he cares about you. Do not give him hope where there is none.
Efek terlalu banyak waktu luang membuat saya jadi kembali
menekuni hobi menonton film yang beberapa waktu belakangan sempat ditinggalkan,
termasuk diantaranya menonton koleksi film yang ada di laptop. Salah satu yang
sempat saya tonton ulang adalah trilogi The Hobbit karya Peter Jackson. Bagi
pengikut setia novelnya, trilogi film ini banyak mengundang kontroversi.
Alasannya? Karena dua tokoh di dua film terakhirnya, Legolas dan Tauriel, SAMA
SEKALI TIDAK ADA DI NOVEL ASLINYA.
Yes, I repeat...They
Are Totally Fiction.
Saya menulis ini karena sampai sekarang pun banyak yang
bertanya pada saya soal dua Elf ini. Jadi, sekalian saja saya jelaskan, ya.
The Hobbit adalah novel yang mengisahkan petualangan Bilbo
dengan para Dwarf merebut kembali Erebor. Memang betul, mereka bertemu dengan
para Elf di Hutan Mirkwood, yang merupakan kerajaan Raja Thranduil dan yang
jeli bisa menyambungkan Thranduil dengan Legolas. Di LOTR Extended version, ada
percakapan antara Legolas dan Haldir sewaktu di Lorien dimana Haldir menyapa
Legolas dengan bahasa Elf dengan teks Inggris “Welcome to Lorien, Legolas son
of Thranduil.” Tolkien memang tidak menjelaskan rinci keluarga Thranduil,
bahkan ibu Legolas pun tidak pernah disebut.
Jadi, apa yang salah?
Sebenarnya mungkin maksud Peter Jackson tidak masuk akal
kalau Bilbo dkk singgah di Mirkwood tanpa bertemu dengan Legolas. Disamping
Mirkwood adalah rumahnya, Legolas juga anak seorang Raja alias pangeran. Tambah
menarik lagi karena kapten pasukan di Mirkwood ternyata Elf wanita dimana hal
ini sangat jarang terjadi. Hebat juga Mr. Jackson ini, gak tanggung-tanggung
bikin fiksi haha...
Kalau mau stay true pada
novelnya, Bilbo memang sama sekali tidak bertemu dengan Legolas. Bahkan di
novelnya pun nama Thranduil tidak pernah disebut, hanya disebutkan dengan Raja
Peri di terjemahan Indonesianya. Keputusan Peter Jackson memunculkan Legolas
dan bahkan Tauriel sempat membuat para penggemar novel Tolkien sangat kecewa.
Saya sendiri sebetulnya tidak keberatan asal setidaknya
mengikuti novelnya. Tapi, versi Jackson cenderung dibuat menurut versinya dia
sehingga membuat The Hobbit kehilangan magisnya. Padahal The Hobbit merupakan
cerita prekuel sebelum trilogi Lord of The Rings yang fenomenal itu.
Diluar itu, memang cukup menarik melihat hubungan Legolas
dan Tauriel dan nampaknya ada indikasi Thranduil tidak menyetujui hubungan
antara keduanya, dan akhirnya Tauriel malah jatuh cintrong dengan salah satu
Dwarf (berasa sinet lokal dah...). Jadi, disamping kita melihat perjuangan
Bilbo dan para Dwarf, kita juga melihat kisah cinta Legolas yang bertepuk
sebelah tangan hehe...
Saya pernah menulis di review film The Hobbit kalau ingin
cerita yang sesungguhnya, bacalah novelnya. Versi film sudah terpengaruh sama
cerita fiksi cheesy. But still, barangkali
yang mau melihat kisah cinta Elf bisa nonton lagi dua film terakhir trilogi The
Hobbit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar