"Harry and Ginny are real soulmates. They’re both very strong and
very passionate. That’s their connection, and they’re remarkable together."
— J.K. Rowling expands
on Harry and Ginny's relationship
Cerita kedelapan Harry yang
mengisahkan dirinya setelah menjadi suami dan ayah, membuat kita kilas balik ke
kehidupan Harry sejak ia di Hogwarts hingga akhirnya bisa mengalahkan
Voldemort. Saya juga lupa-lupa ingat detail cerita di setiap novel, tapi
berdasarkan hasil googling, Harry
dikisahkan mulai tertarik pada Ginny di akhir buku kelima.
Kehidupan Harry memang sangat
berliku dan hampir semuanya berhubungan dengan kematian. Bahkan Rowling pernah
bercanda dan bilang, “Don’t friends with
Harry Potter. He is dangerous.” Tanpa ada sosok yang bisa diajak bertukar
pikiran, Harry memecahkan masalah masa remajanya, termasuk soal lawan jenis,
seorang diri. Saya juga pernah menulis hal ini entah di blog atau dimana (I can’t find it huhu...), tapi waktu itu saya masih belum paham
dan menjelaskan secara detail kenapa Harry akhirnya bersama dengan Ginny.
Sepanjang kisah Harry Potter,
karakter perempuan yang menonjol tentunya Hermione, sahabat Harry sejak dari
buku pertama. Hermione merupakan karakter yang cerdas, loyal, dan benar-benar
sahabat yang setia untuk Harry. Saya juga sempat menyangka Harry dan Hermione
akan bersama, apalagi di novel ketiga dan eksekusi filmnya yang sangat bagus,
dimana Harry dan Hermine team up untuk
memecahkan masalah, they are so good
together. Di novel kedua, tokoh sentralnya memang Harry dan Ginny, tapi
seakan terlupakan setelah novel ketiga. Again,
sebagai seorang writer, saya juga aware kalau Rowling berusaha mengenalkan
berbagai macam karakter perempuan di sekitar Harry.
Harry and Hernione |
Hingga
akhirnya Harry mulai naksir lawan
jenis dan cukup struggle dengan hal ini. Disini pula Harry belajar
bahwa dalam satu hubungan, you need to be
comfortable. Dengan Cho yang ditaksirnya, Harry hanya merasa tertekan dan
mulai merasa he doesn’t feel comfortable
enough around her.
Harry and Cho |
Di saat inilah Ginny perlahan
mulai muncul dan Harry perlahan mulai ‘melihat’ Ginny dan merasakan hal berbeda
di hatinya yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, bahkan bersama Hermione dan
Cho. Disinilah kita harus pay attention akan
detail yang ditulis Rowling. Bagaimana Harry melihat Ginny bukan hanya sebagai
teman, tapi sebagai hal yang lebih dari itu. Dia merasakan cemburu dan juga
rasa-rasa lain setiap berdekatan dengan Ginny. Ginny is proven can become a true friend and loyal and have a good sense of
humor, yang membuat Harry merasa
nyaman. Puncaknya di buku keenam,
Harry benar-benar menyadari ia memang mencintai Ginny. Di buku ketujuh, disaat
Harry dalam pencarian Horcrux yang memakan waktu hampir setahun, Rowling
memberi hint kalau Harry masih tetap memikirkan Ginny
dengan selalu berharap sang gadis baik-baik saja dan selalu memantau keadaan
Ginny melalui Marauder’s Map (still
remember it? No? Re-read the novel again, then). Di beberapa bagian novelnya, sepertinya Harry has a thing with Ginny's hair karena selalu dideskrispsikan dengan bahasa metamorfosa yang indah (kudos for Rowling on this one). Atau beberapa trivia yang sepertinya sengaja diselipkan Rowling untuk memberi indikasi kalau mereka berdua adalah soulmate, seperti Ginny satu-satunya perempuan di keluarga Weasley selama beberapa generasi dan setelah menikah, Harry dan Ginny memiliki anak perempuan yang baru ada di garis keturunan keluarga Potter selama beberapa generasi. Coincidence?
One of the tender moments between Harry and Ginny that doesn't appear in the book |
Seperti kita tahu semua apa yang
terjadi di epilog buku ketujuh ketika akhirnya Harry mengantar anak-anaknya
untuk pergi ke Hogwarts, bahwa hubungannya dengan Ginny bukan sekedar cinta
monyet anak remaja. Di Pottermore diceritakan Harry dan Ginny dating beberapa tahun setelah kekalahan Voldemort (teori-teori fans berdasarkan yang ditulis Rowling adalah sekitar 2-3 tahun) dimana Harry memulai training menjadi auror dan Ginny yang lulus dari Hogwarts dan mulai bermain
Quidditch profesional. Dalam rentang waktu itu, keduanya menikah dan Ginny
masih bermain Quidditch sebelum akhirnya pensiun untuk membangun keluarga
dengan Harry (baca: punya anak gitu hehe...).
Ah, jadi ingin baca novel Harry
Potter lagi. Seperti pernah saya bilang, eksekusi film pada saat Harry mulai
tertarik dengan Ginny sangat poor
developed. Makanya banyak yang bilang hubungan mereka berdua terkesan
dipaksakan dan entah darimana mulainya. Saran saya, sih, mulai lagi buka novel
Harry Potternya, mumpung hype nya
sudah mulai muncul lagi. Just an idea...