Sabtu, 21 Januari 2017

GOBLIN, It’s A Sad and Beautiful Love Story




Promotional Poster
Waktu mendengar kabar ada drama Korea dengan judul yang tidak biasa ini, saya sempat berpikir drama seperti apa ini karena di benak saya, goblin itu berasosiasi dengan makhluk dongeng fiktif yang biasa ada di folklore orang Eropa, bahkan The Lord of The Rings sampai Harry Potter pun punya goblin versi mereka sendiri.

Goblin versi drama Korea ini mengambil dari folklore budaya Korea, dimana goblin adalah seseorang yang hidup abadi untuk menjalani hukuman yang pernah dibuatnya di masa lalu. Selain itu, Goblin juga dianugerahi banyak magic, dari mulai bisa mengingat semua peristiwa yang dilaluinya, melihat masa depan, telekinetis, teleportasi, menghentikan waktu, berpergian hanya lewat pintu, hingga membuat pedang dari elemen api, air, dan angin. Kelebihan lainnya adalah Goblin dapat membuat batangan emas sehingga dilimpahi hidup yang berkecukupan bagi dirinya sendiri dan orang-orang yang bersumpah untuk melayaninya. Satu paket deh, tuh haha...

Selain temanya yang tidak biasa, yang membuat saya tertarik untuk melihat drama ini adalah comeback nya Gong Yoo berperan dalam serial drama. Aktor veteran yang terkenal lewat perannya dulu di Coffee Prince ini memang lebih banyak berperan di layar lebar, salah satunya Train to Busan yang fenomenal itu. Drama terakhir yang ia bintangi adalah Big di tahun 2013.

Gong Yoo berperan sebagai Kim Shin, seorang jenderal dari era Goryeo yang terkenal kehebatannya di medan pertempuran. Saking hebatnya, semua rakyat memujinya, bahkan lebih daripada memuji Raja Goryeo pada saat itu. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh salah seorang eunuch untuk menghasut Raja agar mengasingkan Kim Shin dari Goryeo. Sang jenderal tentu saja ingin menuruti kemauan sang Raja kalau saja dia tidak ingat adik tercintanya adalah Ratu Goryeo. Puncaknya adalah ketika Kim Shin melanggar perintah dan akhirnya dihukum untuk dibunuh dengan pedang yang dihadiahkan oleh Rajanya sendiri. Di tengah keadaan hidup dan mati dengan pedang tertusuk di dadanya, sang jenderal melihat semua keluarganya, pengikutnya, bahkan adiknya dihabisi di depan matanya, mengakibatkan dirinya menyimpan dendam pada sang Raja. Pedang inilah yang menjadi kutukan bagi Kim Shin setelah menjadi Goblin karena hanya Goblin’s Bride yang bisa melihat dan menarik pedang itu dari dadanya sehingga ia bisa beristirahat dengan tenang di alam keabadian.

Kim Shin during Goryeo's era
Sang jenderal pun menjalani hidup abadinya selama hampir seribu tahun, menyimpan dendamnya, menunggu dan mencari ‘pengantin’nya dan juga reinkarnasi Raja yang dulu memberi perintah untuk membunuhnya, ditemani oleh para keturunan pengikutnya yang tersisa hingga 10 generasi. Pada satu malam, Kim Shin mengabulkan permintaan seorang wanita hamil yang sekarat karena tabrak lari dan memberikan nyawa untuknya dan anak yang sedang dikandungnya. Hal yang tabu bagi Goblin untuk ikut campur dalam urusan nyawa manusia, namun malam itu Kim Shin melanggar aturan itu. Tindakan inilah yang tanpa ia sadari memberikan takdir bagi dirinya sendiri karena bayi yang dikandung wanita itu di masa depan adalah ‘pengantin’nya, dan juga membawanya untuk bertemu dengan satu grim reaper yang diperankan oleh Lee Dong Wook.

Grim Reaper and Goblin. Men in Black.
 Kisah selanjutnya pun mengalir dengan plot yang konsisten dan memang cukup menguji ingatan kita akan hal-hal detail yang mungkin terlewat di episode-episode sebelumnya. Jujur, menurut saya, Eun Sook, sang penulis naskah yang juga berada dibalik kesuksesan Descendants of The Sun ini memberikan effort yang luar biasa untuk drama Goblin. Selain plotnya yang lumayan padat (jangan bilang berat...entar pada gak mau nonton hehe..), detil-detilnya pun sangat diperhatikan. Dari  segi kualitas, drama ini jauh melampaui Descendants of The Sun, disamping akting para aktor dan aktrisnya yang luar biasa, visual efek yang disuguhkan pun sudah hampir menyamai film Hollywood. Ditambah durasi yang lumayan panjang setiap episode, sekitar 1 ¼ hingga 1,5 jam, bikin kenyang nonton haha... Humor-humornya pun kocak abis dan menurut saya bromance antara Gong Yoo dan Lee Dong Wook jauh lebih bagus daripada Song Joong Ki dan Jin Goo di Descendants of The Sun.
Belum lagi original soundracks nya yang ciamik dan background musics dan songs di beberapa scenes dijamin bisa bikin mewek.

Goblin and his bride, a high schooler
Perlu diingat drama ini adalah fiksi fantasi dengan balutan romance, jadi beberapa hal yang ada di drama ini sebaiknya dianggap sebagai hiburan saja. Adat dan budaya Korea memang percaya pada reinkarnasi, yang dalam ajaran banyak agama adalah hal yang dibantah keberadaannya. Sekali lagi, lihatlah drama ini sebagai hiburan dan jangan terlalu disamakan dengan ajaran agama ataupun kepercayaan tertentu. Belum lagi soal age difference antara Goblin dan bride nya yang lumayan jadi sorotan banyak orang. Like I said, ini fiksi jadi nikmati saja, ok?


Akhir drama ini bisa dibilang memuaskan walaupun bukan happily ever after versi cerita Disney. Bagaimanapun, takdir pengantin Goblin untuk menemani seseorang yang hidup abadi memang bukan seperti pengantin biasa dan Goblin nya pun harus menunggu bertahun-tahun untuk itu, walaupun sang grim reaper memberi isyarat akan tiba masanya bagi Goblin sendiri untuk menuju after life.

It’s a sad and yet, a beautiful love story.

Drama ini juga memberi pesan moral tentang persahabatan, tentang suatu hubungan, dan juga memaafkan, dan juga membuat kita berandai-andai masih adakah kesetiaan seorang laki-laki terhadap seorang wanita di dunia ini?

And also...does anyone agree with me Gong Yoo should do a historical drama? Hehe... #OOT


Pics source: Official stills and screen captures

Nilai : 9/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar